Senin, 14 Desember 2009

viking pranci's





A.Pengertian Perencanaan Pembelajaran



Perencanaan penting untuk pembelajaran di Sekolah Dasar karena memungkinkan siswa diberi kesempatan terbaik untuk memperoleh kemajuan dalam perkembangan dan belajar. Guru dapat memahami peranannya dan tugas-tugas yang harus dicapai siswa untuk berkembang dan belajar. Guru menyediakan sumber sumber belajar untuk mendukung proses belajar.
Perencanaan adalah proses penetapan dan pemanfaatan sumber daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan. Dalam hai ini Roger A. Kaufman (Harjanto 1997:2) mengemukakan bahwa “Perencanaan adalah proyeksi (perkiraan) tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan asbah dan nilai. Perencanaan sering juga disebut sebagai jembatan yang menghubungkan kesenjangan atau jurang antara keadaan masa kini dan keadaan yang diharapkan terjadi pada masa yang akan datang.
Perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mendahului pelaksanaan, mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan kemana harus pergi dan mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif dan efisien. Berpangkal dari pemahaman tersebut, maka perencanaan mengandung enam pokok pikiran yaitu :
1.Perencanaan melibatkan proses penetapan keadaan masa depan yang diinginkan.
2.Keadaan masa depan yang diinginkan itu kemudian dibandingkan dengan keadaan sekarang, sehingga dapat dilihat kesenjangannya.
3.Untuk menutup kesenjangan itu perlu dilakukan usaha-usaha.
4.Usaha yang dilakukan untuk menutup kesenjangan itu dapat beranekaragam dan merupakan alternatif yang mungkin ditempuh.
5.Penilaian alternatif yang paling baik, dalam arti mempunyai efektifitas dan efisiensi yang paling tinggi perlu dilakukan.
6.Alternatif yang paling tinggi perlu diperinci sehinggan menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan apabila akan dilaksanakan.
Ibrahim (1993) mengatakan bahwa “Secara garis besar perencanaan pembelajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan apa yang dicapai oleh suatu kegiatan pembelajaran, cara apa yang digunakan untuk menilai pencapaian tujuan tersebut, materi bahan apa yang akan disampaikan, bagaimana cara menyampaikannya, serta alat atau media apa yang diperlukan. Dengan perencanaan pembelajaran, guru dapat memperkirakan, mempersiapkan, dan menentukan tindakan apa yang akan dilakukan pada waktu proses pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini guru mempersiapkan segala sesuatunya agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
Bunghart dan Trull ( Sagala : 2003) menyatakan bahwa “Perencanaan adalah awal dari semua proses yang rasional, daan mengandung sifat optimisme yang didasarkan atas kepercayaan bahwa akan dapat mengatasi berbagai macam permasalahan dalam konteks pembelajaran. Perencanaan pembelajaraan yang diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, pengunaan pendekatan atau metode pembelajaran, dalam suatu alokassi waktu yang akan dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang untuk mencapai tujuan yang ditentukan”.
Toeti Soekamto (1993) mendefinisikan perencanaan pembelajaran sebagai usaha untuk mempermudah proses belajar-mengajar maka diperlukan perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dapat dikatakan sebagai pengembangan pembelajaran yang merupakan sebagai system yang intergrasi dan terdiri dari beberapa unsur yang paling berinterakssi.
Pengertian lain tentang perencanaan pembelajaran dikemukakan oleh Nana Sudjana (1998) yang mengemukakan bahwa perencanaan pembelajaran adalah kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran (PBM) yaitu dengan mengkoordinasikan (mengatur dan merespon ) komponen-komponen pembelajaraan, sehingga arah kegiatan ( tujuan ), isi kegiatan ( materi ) , cara penyampaaian kegiatan ( metode dan teknik ) serta bagaimana mengukurnya ( evaluasi ) menjadi jelas dan sistematis”. Ini berarti perencanaan pembelajaran pada dasarnya mengatur dan menetapkan komponen-komponen tujuan, bahan, metode atau teknik, serta evaluasi atau penilaian.
Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling nberhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau komponen yang ada di dalam pembelajaran atau dengan pengertian lain yaitu suatu proses mengatur, mengkoordinasikan, dan menetapkan unsur-unsur atau komponen-komponen pembelajaran. Unsur atau komponen yang dimaksud adalaah :
1.Ke mana pembelajaran tersebut diarahkan ?
2.Apa yang harus dibahas dalam proses pembelajaran tersebut ?
3.Bagaimana cara melakukannya ?
4.Bagaimana pula mengetahi berhasil tidaknya proses pembelajaran tersebut ?
Persoalan pertama berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran tersebut, persoalan kedua berkaitan dengan bahan ajar yang akan disampaikan kepada siswa, persoalan ketiga berkaitan dengan strategi atau metode apa yang bias digunakan untuk menyampaikan bahan ajar tadi, dan persoalan terakhir berkaitan dengan penilaian atau evaluasi yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran.



B.Prinsip-prinsip Perencanaan Pembelajaran
Berdasarkan pengertian-pengertian pembelajaran dapat ditarik suatu penegasan, bahwa perencanaan pembelajaran adalah sebagai kegiatan yang terus menerus daan menyeluruh, dimulaai dari penyusunan suatu rencana, evaluasi pelaksanaan dan hasil yang dicapai dari tujuan yang sudah ditetapkan.
Dalam perakteknya, pengembangan perencanaan pembelajaran harus memperhatikan prinsip-prinsipnya sehingga proses yang ditempuh dapat dilaksanakan secara efektif. Seorang guru yang ingin melibatkan diri dalam suatu kegiatan perencanaan, harus mengetahui prinssip-prinssip perencanaan, seperti yang dikemukakan oleh Sagala (2003) yang meliputi :
1.Menetapkan apa yang mau dilakukan oleh guru, kapan dan bagaimana cara melakukannya dalam implementasi pembelajaran.
2.Membatasi sasaran atas dasar tujuan intruksional khusus dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui prosess penentuan target pembelajaran.
3.Mengembangkan alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi pembelajaran.
4.Mengumpulkan dan menganalisis iniformasi yang penting untuk mendukung kegiatan pembelajaran.
5.Mempersiapkan dan mengkomunikassikan rencana-rencana daan keputesan-keputusan yang berkaitan dengan pembelajaaran kepada pihak yang berkepentingan.
Jika prinsip-prinsip itu terpenuhi, secara teoretik perencanaan pembelajaran itu akan memberi penegasan untuk mencapai tujuan sesuai scenario yang sudah disusun. Hal tersebut sejalalan dengan pendapat Mulyasa (2003) bahwa :
1.Kompetensi yang dirumuskan dalam perencanaan pembelajaran harus jelas, makin kongkrit kompetensi makin mudah diamati, dan makin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut.
2.Perencanaan pembelajaran harus sederhan dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, dan pembentukan kompetensi siswa.
3.Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam perencanaan pembelajaran harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan.
4.Perencanaan pembelajaran yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh serta jelas pencapaiannya.
Terkait dengan pendapat diatas, Oemar Hamalik (1980) mengemukakan tentang dasar-dasar atau prinsip perencanaan sebagai berikut :
1.Rancangan yang dibuat harus disesuaikan dengan tersedianya sumber-sumber.
2.Organisasi pembelajaran harus senantiasa memperhatikan situasi dan kondisi masyarakat sekolah.
3.Guru selaku pengelola pembelajaran harus melaksanakan tugas dan fungsinya dengan penuh tanggung jawab.
4.Faktor manusia selaku anggota oprganisasi senantiasa dihadapkan pada keterbatasan.
Oemar Hamalik juga mengemukakan bahwa kegiatan perencanaan yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1.Rencana adalah alat untuk memudahkan mencapai tujuan.
2.Rencana harus dibuat oleh para pengelola atau guru yang benar-benar memahami tujuan pendidikan dan tujuan organisasi pembelajaran.
3.Rencana yang baik, jika guru membuat rencana itu memahami dan memiliki keterampilan yang mendalam tentang membuat rencana.
4.Rencana yang dibuat secara terperinci.
5.Rencana yang baik jika berkaitan dengan pemikiran dalam rangka pelaksanaannya.
6.Rencana yang dibuat oleh guru harus sederhana.
7.Rencana yang dibuat tidak boleh terlalu ketat, tetapi harus fleksibel (luwes)
8.Dalam rencana khususnya rencana jangka panjang perlu diperhitungkan terjadinya pengambilan resiko.
9.Rencana yang dibuat jangan terlalu ideal, ambisius, sebaiknya lebih praktis-pragmatis.
10.Sebaiknya rencana yang dibuat oleh guru juga memiliki jangkauan yang lebih jauh dapat diramalkan keadaan yang mungkin terjadi.
Berdasarkan uraian diatas, maka perencanaan pembelajaran itu harus dapat mengembangkan berbagai kemampuan yang dimiliki siswa secara optimal, mempunyai tujuan yang jelas dan teratur serta dapat memberikan deskripsi tentang materi yang diperlukan dalam mencapai tujuan pembelajaran seperti yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1.Menetapkan apa yang akan dilakukan oleh guru.
2.Membatasi sasaran berdasarkan kompetensi (tujuan) yang hendak dicapat.
3.Mengembangkan alternatif-alternatif pembelajaran yang akan menunjang kompetensi (tujuan) yang telah ditetapkan.

C.Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran
Salah satu faktor yang membawa keberhasilan itu ialah guru tersebut senantiasa membuat perencanaan mengajar sebelumnya. Pada garis besar, perencanaan pembelajaran itu bertujuan untuk mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Sagala (2003) bahwa :
“ Tujuan perencanaan bukan hanya penguasaan prinsip-prinsip fundamental tetapi juga mengembangkan sikap yang positif terhadap program pembeljaran, meneliti dan menentukan pemecahan masalah pembelajaran. Secara ideal tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokassi waktu yang tersedia dan membelajarkan siswa sesuai yang diprogramkan”.
Tujuan perencanaan itu memungkinkan guru memilih metode mana yang sesuai sehingga proses pembelajaran itu mengarah dan dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Bagi guru, setiap pemilihan metode berarti menentukan jenis proses belajar mengajar mana yang dianggap efektif untuk mencapai tujuan yang telah dirumuaskan. Hal ini juga mengarahkan bagaimana guru mengorganisasikan kegiatan-kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dipilihnya. Dengan demikian betapa pentingnya tujuan itu diperhatikan dan dirumuskan dalam setiap pembelajaran, agar pembeljaran itu benar-benar dapat mencapai tujuan sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum.
Terdapat juga beberapa fungsi yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik (2001) bahwa pada garis besarnya perencanaan pembeljaran berfungsi sebagai berikut :
1.Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan hubungannya dengan pembelajaran yang dilakukan untuk mencapai tujuan itu.
2.Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pembelajarannya terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
3.Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaraan yang diberikan dan prosedur yang digunakan.
4.Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa , minat-minat siswa dan mendorong motivasi belajar.
5.Mengurangi kegiataan yang bersifat trial dan error dalam mengajar dengan adanya organisasi yang baik dan metode yang tepat.
6.Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-bahan yang up to date pada siswa.

Maka secara hakiki tujuan yang paling mendasar dari sebuah perencanaan pembelajaran adalah sebagai pedoman atau petunjuk bagi guru, serta mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran, sedangkan fungsi dari perencanaan adalah :
1.Mengorganisasikan dan mengakomodasikan kebutuhan siswa secara spesifik.
2.Membantu guru dalam memetakan tujuan yang hendak dicapai .
3.Membantu guru dalam mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar.









BAB III
KESIMPULAN

Pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa menurut langkah-langkah tertentu agar pelaksanaannya mencapai hasil yang diharapkan. Keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh rencana yang dibuat guru, oleh karena itu komponen-komponen dalam perencanaan belajar harus disusun atau dikembangkan secara sistematis dan sistemik. Perencanaan adalah proses penetapan daan pemanfaatan sumber daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan kegiatan dan upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara efesien dan efektif dalam mencapai tujuan.
Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling berhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau komponen yang ada didalam pembelajaran, atau dengan pengertian lain yaitu suatu proses mengatur, mengkoordinasi, dan menetapkan unsure-unsur atau komponen-komponen pembelajaran. Perencanaan pembelajaran yang dibuat harus memp[erhatikan prinsip-prinsip : menetapkan apa yang akan dilakukan oleh guru, membatasi sasaran berdasarkan kompetensi (tujuan) yang hendak dicapai, mengembangkan alternatif-alternatif, pembelajaran yang akan menunjang, dan kompetensi (tujuan) yang telah ditetapkan.
Tujuan perencanaan pembelajaran adalah untuk mengarahkan daan membimbing kegiatan guru dan siswa dalm proses pembelajaran. Jawaban fungsi perencanaan pembelajaran adalah mengorganisasikan dan mengakomodasikan kebutuhan siswa secara sspesifik, membantu guru dalam memetakan tujuan yang hendak dicapai dan membantu guru, dalam memerangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar.








DAFTAR PUSTAKA

Hernawan, H A dkk. (2007). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Upi Press

Sabtu, 12 Desember 2009

Andai Engkau Muhrimku


Terjawablah semua setelah menatap bunga ditaman raya
Terasa teduh bila mendekap, terasa sejuk serta damai kala dimanja
Sosok Indah, Mekar, Mewaangi, berwarna warni kian asri acap kali dicermati
Sayang dia hampir melupakan duri yang tertindih begitu rapi hampir terlukai

Jamak sudah pandandangannya kepada sesama Makhluk bernyawa
Hasrat menjinakkan serta merta menundukkan kian memuncaK bak seorang diRaja
Coba menghela Riwayat bayan demi bayan bermuarakan kebahagiaan sesama
Guna memrajut mimpi indah dalam buana yang bersifat sementara

Namun,,, kelemahan kian bergejolak didalam jiwa menuju kesempurnaan
Rasa ingin memiliki mengallir deras bak air terjun yang mencari muara
Gemuruh alam kian bijaksana sembari menghamparkan rahasia semesta
Tentukalah dan Petiklah sang bunga dengan sempuran tanpa terluka dan tercela

Andai Engkau Muhrimku… Saat ku Beranjak pergi
Kan kupastikan engkau senantiasa Mendampingiku kemanapun langkah ini berlari
Andai Engkau Muhrimku… Saat ku Bernaung lalu
Kan kupastikan engkau bahagia disisiku sambil mendengar bujuk rayuku nan lugu

Andai Engkau Muhrimku… Saat Waktu berlalu
Kan kupastikan engkau merasa perawan selalu disepanjang usiaku usiamu
Andai Engkau Muhrimku… Saat malam menyapa
Kan Kupastikan Teman kencanku hanya dirimu disetiap detik waktu yang punya.

ASAL MULA PERSETURUAN VIKING VS THE JAK



Banyak yang tidak tahu dan bertanya, bagaimana sebenarnya permusuhan Viking dengan the jak bermula. Mengapa timbul rasa benci dalam benak masing-masing dari mereka. Hingga kini, keduanya masih saja berseteru. Bahkan semakin meruncing.

Penyebabnya sepele dan manusiawi, rasa iri. Iri hati dan sirik inilah yang membuat keduanya bermusuhan. Rentang waktu 1985 hingga 1995 adalah masa keemasan Persib. Sementara Viking yang berdiri tahun 1993 begitu setia mendukung klub kebanggaan warga Jawa Barat itu. Dimanapun Persib bermain, disana pasti ada Viking. Termasuk jika bermain di Jakarta. Semua menjadi lautan biru.

Inilah yang membuat anak muda ibukota iri. Selain kejayaan Persib kala itu, kesetiaan Viking membuat hati mereka panas. Saat itu muda-mudi betawi baru mampu membentuk kolompok kecil bernama Persija Fans Club. Walaupun begitu, kebesarkepalaan mereka sudah sangat menjadi. Hingga terjadilah insiden di stadion Menteng. Saat Persija menjamu Maung Bandung pada Liga Indonesia ke-2. Viking membirukan Ibukota dengan sekitar 9000 anggotanya. Sementara Persija Fans Club hanya berjumlah tak lebih dari 1000 orang. Rupanya bocah-bocah betawi itu tak rela kandangnya dikuasai supporter kota lain. Mereka pun membuat ulah. Seakan lupa jumlah mereka tak lebih dari 10% anak-anak Bandung. Hingga akhirnya, mereka mendapatkan akibatnya. Dengan kuantitas yang hanya satu tribun VIP, lemparan batu diarahkan Viking pada lokasi mereka menonton. Dan itu dilakukan Viking di Jakarta. Hal yang tidak berani dilakukan bocah Jakarta di Kota Kembang.

Singkat cerita, pada tahun 1997, muda-mudi ibukota ikut-ikutan membentuk perkumpulan supporter. Mereka menamakannya the jakmania.

Kebodohan the jak terekspos keseluruh negeri ketika mereka tak berdaya menghadapi Viking dalam kuis Siapa Berani. Kuis yang menguji wawasan dan kemampuan berpikir. Itu merupakan edisi khusus kuis Siapa Berani, edisi supporter sepak bola. Menghadirkan Viking, the jak, Pasoepati (Solo), Aremania, dan ASI (Asosiasi Suporter Indonesia). Pemenangnya, Viking. Perwakilan Viking berhasil melewati babak bonus dan berhak atas uang tunai 10 juta rupiah.

Seperti biasanya, rasa iri dari the jak muncul. Malu dikalahkan di kotanya sendiri, ketua the jak saat itu, Ferry Indra Syarif memukul Ali, seorang Viker yang menjadi pemenang kuis. Sungguh perbuatan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang ketua. Ketuanya saja begitu, apalagi anak buahnya?

Kejadian itu terjadi di kantin Indosiar, ketika dilangsungkannya acara pemberian hadiah. Kontan keributan sempat terjadi, namun berhasil diatasi.

Kesirikan the jak tak sampai disitu. Mereka menghadang rombongan Viking dalam perjalanan pulang menuju Bandung, tepatnya di pintu tol Tomang. Anak-anak Bandung yang berjumlah 60 orang pulang dengan menggunakan dua mobil Mitsubishi Colt milik Indosiar dan satu mobil Dalmas milik kepolisian. Ketiga mobil ini dihadang sebuah Carry abu-abu. Dua lolos, namun nahas bagi salah satu Mitsubishi Colt yang ditumpangi para anggota Viking. Mobil itu terperangkap gerombolan the jak. Kontan, mobil dirusak, Viking disiksa, dan uang para pendukung pangeran biru itu pun dijarah. Termasuk handphone dan dompet mereka.

Tercatat sembilan anggota Viking mengalami luka-luka. Tiga diantaranya terluka parah. Namun sayang, pihak kepolisian lamban dalam menyelesaikan kasus ini. Termasuk dalam menangkap the jak yang merampok dan menganiaya anggota Viking Persib Club.

Hingga saat ini perseteruan kedua kelompok supporter itu masih terus berlanjut. Viking, yang bersahabat karib dengan klub penggemar sepak bola lainnya ( Bonek, Sakera, Blue Devil, The Lobster, Persikmania, Kampak FC,dll. ) tidak akan pernah berbesar kepala. Viking akan menjaga persahabatan itu sampai kapanpun. Persija pun iri dan ingin menggoyahkan persahabatan ini. Tapi Persija tidak berhasil. Sampai kapanpun kita akan satu...olisian lamban dalam menyelesaikan kasus ini. Termasuk dalam menangkap the jak yang merampok dan menganiaya anggota Viking Persib Club.

Hidup Viking, Bantai The Jakanjing..

kekuatan hati


Dalam meraih kesuksesan sebaiknya jangan hanya mengandalkan kekuatan otak semata. Karena otak atau pikiran merupakan sesuatu yang terbatas dan bersifat sementara. Berusahalah menggunakan kekuatan hati nurani, menggunakan kekuatan kejernihan hati dengan seimbang.

Gunakanlah kekuatan hati yang positif, karena dialah sesungguhnya diri sejati Anda. Hatilah tempat sifat mulia Allah swt Sang Pencipta bersemayam di dalam diri kita.

Dengan senantiasa menggunakan kekuatan hati, mendengarkan suara hati, akan membawa manusia menjalani kehidupan dengan penuh kedamaian dan kebahagiaan. Kalau seseorang dapat merasakan kedamaian hati dan kebahagiaan hati, maka akan memiliki hidup yang penuh dengan Sukses dan kemuliaan.

Namun, berbagai godaan kehidupan modern seringkali dapat mengotori kejernihan hati. Sikap egoisme, mementingkan hawa nafsu, mengikuti ambisi meraih kekuasaan dengan menghalalkan segala cara dan berbagai emosi-emosi negatif seperti amarah, dendam, benci dan iri hati dapat menjadikan kejernihan hati terbelenggu, Hati yang terbelenggu cahaya kejernihannya tidak dapat memancar ke permukaan.

Inilah yang dapat melemahkan kehidupan spiritual umat manusia. Kalau dibiarkan, dapat menjadikan kita semakin sulit mendengarkan bisikan hati dan lebih mempercayai atau mengandalkan kemampuan otak serta produk-produk pikiran atau akal semata.

Inilah yang akan melahirkan ketidak seimbangan antara kemampuan nalar dengan hati nurani, sehingga melahirkan berbagai masalah dalam kehidupan.

Jadikanlah hati nurani Anda sebagai pembimbing dalam setiap langkah kehidupan. Berusahalah menjaga kejernihan hati, agar rahmat dan berkah dari Allah senantiasa mengalir dan memberikan yang terindah untuk hati, perasaan dan seluruh diri kita.

privasi FB diperketat


Seiring makin banyaknya pengguna yang kini telah menembus angka 350 juta, Facebook mulai fokus untuk memperketat privasi pengguna. Mulai Rabu ((9/12/2009), semua pengguna Facebook akan diminta untuk melakukan setting ulang untuk memastikan konten apa saja yang bisa diakses publik dan yang hanya bisa dilihat jaringan pertemanannya.

"Facebook sedang mengubah cara orang mengendalikan informasi di dunia online dengan mendorong mereka untuk memilah-milah setiap konten yang akan di-share kepada audiens yang berbeda-beda," ujar Elliot Schrage, wakil presiden komunikasi, kebijakan publik, dan marketing Facebook, seperti dilansir Telegraph.

Begitu melakukan login, setiap pengguna Facebook akan diarahkan ke fitur transisi yang akan memandu mereka untuk meninjau pengaturan privasinya dan melakukan setting ulang. Pengguna baru juga akan diarahkan untuk mempelajari aturan main kontrol privasi ini setelah proses registrasi selesai.

Dengan fitur ini, pengguna dapat menentukan siapa yang boleh melihat informasi di halaman proil, komentar, foto, dan video. Apakah akan diperbolehkan untuk dilihat teman saja, temannya teman Anda, atau bebas dilihat siapa saja termasuk yang tidak masuk jaringan pertemanannya. Khusus untuk pengguna yang berusia di bawah 18 tahun, sistem akan mengatur agar semua informasi yang ditampilkan hanya dapat dilihat teman, temannya teman, teman satu sekolah, atau teman satu organisasi saja.

Hal tersebut dilakukan Facebook setelah mendapat masukan dari para pengguna dan para pakar jejaring sosial. Pengaturan privasi yang ketat juga upaya untuk memastikan setiap informasi jatuh ke tangan yang benar sehingga menekan penyalahgunaan Facebook.